ANABEL : Tante Ati, “Sa Dotiko Ramos !” - Ngemper

ANABEL : Tante Ati, “Sa Dotiko Ramos !”

Share This

Selepas sholat Tarwih warung Tante Ati sudah ramai oleh orang-orang dari lintas kalangan dan lintas umur. Dari kalangan remaja dan anak muda yang dipelopori oleh Anwar, rombongan tukang ojek yang dipimpin oleh Udding, serta turut juga ibu-ibu berserta anaknya yang telah di organisir Tante Ati jauh hari sebagai barisan The Reds Mom.

Berjejer motor terparkir rapih, Warung Tante Ati sumpek dipenuhi orang-orang bergumul dalam acara privat Warung Tante Ati-Nobar Liga Champion, yang menampilkan pertandingan antara Liverpool dan Real Madrid. Semua pengunjung berbaju merah, bahkan di pinggiran jalan terpasang benderah merah bergambar lambang Club Sepak Bola yang menjadi jagoan Tante Ati, Anwar dan Udding, Liverpool tentunya.

Jelas tak satupun penonton berbaju putih, toh yang tertulis di spanduk berukuran 3x1 meter di depan warung Tante Ati ialah “Nobar Khusus The Reds”. Fanatisme Tante Ati terhadap Liverpool memang tak diragukan lagi, bahkan Udding yang awalnya mendukung Real Madrid pun telah diancamnya, “jangan lalo ko kasi liatka hidungmu kalo masih Madridsta ko Udding !”.

Hampir semua menu di diskon 50%, dari makanan berat sampai karoppo. Bagi Tante Ati semuanya adalah bentuk perayaan atas sejarah baru bagi Liverpool yang memang sudah cukup lama tak mencatatkan namanya sebagai salah satu jagoan di pucuk liga antar club nomer satu di dunia itu. “Kemenangan Liverpool tak muluk-muluk ji Dam, sudah sampai final pun syukur Alhamdulillah” senyum Tante Ati saat ku wawancarai dua hari yang lalu sebelum pertandingan. “tapi harus ki optimist to Tante”, tambahku saat itu, “Optimisme juga harus terukur Dam” ringan dan senyum merekah kembali Tante Ati menjawab.

Pertandingan pun dimulai, sorak penonton menutupi bising motor dari pengendara yang melintas di depan warung. Tante Ati, Udding dan Anwar yang saat itu malah berbaju PSM terlihat optimis setelah melihat pola permainan Liverpool di menit-menit awal pertandingan. Di beberapa menit berikutnya senyum manis Tante Ati tak lagi sama, ia tampak meragu dan tak lagi banyak bersorak, ia hanya terdiam di sudut warung. Bagaimana tidak salah satu Jagoannya, Mohamed Salah harus meninggalkan lapangan hijau karena insiden yang membuatnya cedera di pundaknya.

Pertandingan terus berlanjut dan benar saja, sorak sudah semakin menyurut, beberapa menonton mulai beranjak dan dengan dalih “mau mi sahur”, padahal tante Ati sudah menyiapkan paket sahur. Jelas skor terkini membuat beberapa penonton kecewa dan memilih berlalu, tak terkecuali tante Ati yang lebih memilih masuk ke dapurnya.

Pertandingan pun berakhir, Anwar dan Udding pun menyiapkan makanan sahur untuk penonton yang masih bertahan, makanan yang awalnya di diskon 20% kini dengan perintah sang Tante, kasi gratis semua mi makanan Anwar, itung-itung sedekah”, layar pun turut di copot, tak lagi ada sorak gembira, hanya tersisa raut wajah kecewa dari para penonton yang masih bertahan di warung tante Ati.

Beberapa menit setelah makanan di sajikan, Tante Ati keluar dengan raut wajah yang masih sama setelah Insiden Mohamed Salah, dengan penuh dendam ia berucap ”ada yang pintar ma’doti disini gah ? kalo ada dotikan lalo ka itu Ramos !”.

Ada ada saja Tante Ati, seorang yang mengaku Marxist masih percaya hal-hal seperti itu, walaupun Anwar tahu, itu hanya ekspresi gurauan untuk menenangkan hatinya yang tengah remuk dihujam hasil akhir pertandingan.

AR. Sain


*Catatan: Obrolan Anabel (Analisa Gembel) adalah konten Ngemper.com yang diisi oleh Arsain. Obrolan Anabel berisi tulisan-tulisan singkat dan ringan, penulisannya di buat seperti cerpen atau esai berisi beberapa dialog. Didalam setiap tulisan, tokoh utama yang selalu ditampilkan ialah Anwar (Mahasiswa semester akhir, mantan presma yang telah di kudeta atas kerjasama fakultas tehnik dan rektorat), Udding (Petani millennial yang diwaktu senggang nongkrong bersama Anwar, berprofesi sebagai petani tidak kemudian membuat Udding hanya memikirkan lahan garapan, pupuk yang semakin mahal dll, tetapi juga punya wawasan luas tentang konstalasi politik negeri dan mekanisme ekonomi politik global, karena menurutnya lahan garapannya bisa saja direbut oleh kebengisan-kebengisan pemodal), selanjutnya ada Tante Ati (pemilik warung, Adik dari Ibu Anwar, pemilik warung tempat Anwar dan Udding sering nongkrong, warung yang di dindingnya terpajang koleksi buku-buku milik tante Ati, seperti Marxisme Dialektis Marxisme History, What’s to be Done ? Madilog, Novel Ibunda karya Maxim Gorky, Tetralogi Pulau Buru mahakarya Pram dan masih banyak lagi). Tema disetiap tulisan bermacam-macam, bahkan ditentukan oleh isu atau moment tertentu, atau yang lagi trend dan up to date.
(Tulisan ini dibuat untuk merespon kekalahan Liverpool saat berhadapan dengan Real Madrid di Final Liga Champion 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar