Sang Perindu
Oleh: A. R. Ame'
Mendung memacu benci dan caci dari sang perindu
Di kala sang dewi memudarkan senyum kepada perindu
hancurlah sudah kasih antara perindu dan dewi yang sempat beradu
Begitu kejamnya mendung membawa pergi sang dewi
tertekuk dalam sepi kini perindu menanti
dan berharap dewi kan kembali
Terkutuklah kau mendung kata sang perindu dalam penantiannya
Gumam sang perindu menyatu dalam benci dan amarah
Dan amarah memuncak di kala hujan membasahi tubuh sang perindu
harapan dan penantian kini sirna di sapu angin dan hujan
Panjang waktu yang kan di lalui sang perindu
dan panasnya pancaran sinar dari sang raja akan ia lalui
dan kemudian ia akan menemui gelap
namun masih ia bertanya….
apakah dewi akan menepati janjinya
atau kah mendung belum bisa melepaskannya.
Parepare, 08 Maret 2014
Author Details
Saya adalah seorang mahasiswa nanggung di salah-satu kampus milik kapitalis lokal, yang sampai saat ini masih berjuang meraih dua huruf sakral (SH) di belakang nama. RSAIN merupakan singkatan dari Abdul Rahman Sain.
Hubungi saya dengan kontak dibawa ini ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar